7

Digital Forensic, merupakan ilmu atau istilah yang berkaitan dengan Hacking dan Networking dengan tujuan mencari informasi secara spesifik dari kumpulan data. Dengan adanya Digital Forensic, seseorang akan terbiasa untuk mendeteksi dan mencari informasi mengenai serangan yang terjadi pada kumpulan file pada media elektronik.

 

Setelah berhasil meraih peringkat ke-3 pada bulan Maret 2014 yang lalu di Universitas Trisakti.8
Tim dari IT Maranatha berisikan Faqih Salban, Najib, dan Malvin Mahesa kembali berhasil meraih prestasi di ISACA (Indonesian Cyber Army) yang diselenggarakan pada STIKOM Bali pada bukan Oktober 2015 yang lalu, dengan mendapatkan peringkat ke-3. Dengan adanya prestasi ini, membuktikan bahwa Fakultas IT Maranatha juga tidak kalah untuk bersaing dalam bidang Hacking dan Networking, dan akan terus kembali bersaing pada kompetisi Hacking dan Networking berikutnya untuk meraih prestasi yang lebih tinggi lagi.

 

6ACM ICPC Competition adalah kompetisi algoritma dan pemrograman yang diselenggarakan dan disponsori oleh IBM dengan tahapan atau lingkup secara Provincial, Regional, dan World Final. Setelah bertanding pada ACM ICPC Regional Malaysia 2014, dan Regional
Jakarta 2013 – 2015. Pada bulan Desember 2015 yang lalu, tim dari IT Maranatha kembali mengikuti kompetisi ACM ICPC Regional Singapore 2015 untuk bersaing dalam Regional Asia. Tim ini berisikan Ivan Kristanto, Yosef Ariyanto Irawan, dan Malvin Mahesa.

4

Mereka berhasil meraih peringkat 33 besar dari 57 tim yang mayoritas berasal dari China, Filipina, Hongkong, Korea, Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Singapura. Prestasi ini merupakan awal bagi mahasiswa/i Fakultas Informasi Teknologi untuk semakin mengembangkan diri demi meraih peringkat yang lebih tinggi lagi di kompetisi berikutnya, terutama bersaing di dalam lingkup Regional dan World Final.

1

Tema “Stop the buffer overflow, stop the vulnerability and start coding securely” diangkat oleh Fakultas Teknologi Informasi UK Maranatha untuk dijadikan tema seminar nasional yang diselenggarakan bersama dengan ID-ACAD-CSIRT (Indonesian Academic Computer Security Incident Response Team) dan JPCERT/CC dari Jepang. Seminar dan workshop ini dihadiri oleh peserta dari berbagai kota di Indonesia, baik dari lembaga pendidikan, institusi pemerintahan, industri ataupun kalangan mahasiswa. Acara ini telah banyak memberikan wawasan mengenai peran penting praktisi IT untuk membuat aplikasi yang aman di dunia maya.

Seiring dengan salah satu fokus dari Fakultas Teknologi Informasi UK Maranatha untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang Programming dan IT-Security, Fakutas Teknologi Informasi menyelenggarakan rangkaian acara seminar nasional dan worskhop bertema “Stop the buffer overflow, stop the vulnerability, start coding securely”. Rangkaian acara terdiri atas satu hari seminar nasional dan tiga hari workshop yang diadakan pada tanggal 30 Mei – 2 Juni 2012 yang lalu.

Seminar nasional hari pertama mengenai cara pemrograman yang aman (secure coding) dihadiri oleh lebih dari 200 peserta dari berbagai kota di Indonesia, baik dari lembaga pendidikan, institusi pemerintahan, industri ataupun kalangan mahasiswa. Seminar ini dibuka oleh bapak Ir.Bambang Heru Tjahjono, M.Sc., selaku Direktur Direktorat Keamanan Informasi, Ditjen Aplikasi Informatika Kementrian Komunikasi dan Informatika RI. Beliau menyampaikan harapan agar melalui acara seperti ini dapat dihasilkan sumber daya manusia yang memiliki dedikasi tinggi di bidang teknologi dan keamanan informasi.

2

Seminar dilanjutkan dengan menghadirkan para pembicara dari kalangan praktisi, pakar, akademisi, serta perwakilan dari organisasi keamanan teknologi informasi. Dari kalangan akademisi, ada pembicara dari UK Atmajaya, Swiss German University dan tentu saja dari UK Maranatha. Sedangkan untuk ahli pengembangan aplikasi hadir pakar dari Microsoft, serta dilengkapi dengan perwakilan dari organisasi keamanan seperti EC-Council, XecureIT dan OWASP. Beberapa hal yang dibahas dalam materi seminar adalah mengenai metode pengamanan jaringan, siklus dan paradigma pengembangan aplikasi yang aman, serta kesadaran mengenai kelemahan yang paling sering menjadi sasaran serangan para hacker di dunia maya.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan tiga hari Workshop Secure Coding bersama Masaki Kubo dan Yozo Toda dari JPCERT/CC (Japan Computer Emergency Response Team Coordination Center). Dua orang pakar keamanan dari Jepang ini memberikan pelatihan secure coding dengan basis bahasa pemrograman Java. Masaki dan Yozo menyampaikan agar para peserta mulai berlatih untuk menulis program secara aman, mengetahui kesalahan (bug) yang perlu diperbaiki, serta melakukan proses pembuatan desain program yang baik agar mengurangi resiko celah keamanan. Acara ini telah banyak memberikan wawasan mengenai peran penting praktisi IT untuk membuat aplikasi yang aman di dunia maya.

3

Mengembangkan Kreativitas Teknologi Informasi | Oleh HENDRA B.

 

Teknologi dewasa ini rupa-rupanya telah menjadi suatu kebutuhan. Kehidupan masyarakat kota yang modern tidak dapat lepas dari teknologi. Dari bangun tidur, bekerja, bersantai, dan segala aktivitas sehari-hari lainnya, hingga tidur kembali, seakan-akan manusia selalu dihadapkan dengan teknologi.

Dapatkah kita membayangkan sehari tanpa teknologi?

Sebagian besar dari kita tentu akan sulit “hidup” tanpanya. Ketergantungan kita terhadap teknologi saat ini sangatlah besar, sebagai contoh adalah teknologi mobile modern nirkabel, yang dikemas sedemikian ringkas dalam bentuk sebuah smartphone, misalnya. Menurut Mobile Marketing Statistics 2013 yang dirilis pada website smartsights.com, pertumbuhan jumlah pengguna telepon genggam pada tahun 2012 dari tahun sebelumnya adalah 600 juta; jumlah yang signifikan. Hidup sehari tanpa smartphone bagi sebagian orang merupakan suatu kemunduran, seakan kembali ke jaman batu, terisolir dari jejaringnya di dunia maya, terputus dari arus informasi di lingkungannya. Perangkat mobile dan jejaring sosial yang demikian maraknya saat ini merupakan suatu contoh betapa teknologi dan informasi telah begitu masuk dalam kehidupan manusia, dan menjadi suatu kebutuhan.

Teknologi informasi berkembang dengan sangat pesat.3_application-devel-100565782-gallery.idge
Keberadaannya telah menjadi kebutuhan dalam kehidupan modern saat ini. Kondisi ini berarti juga kebutuhan sumber daya manusia yang menguasai teknologi informasi pun akan selalu meningkat. Salah satu lembaga survey independen menunjukkan bahwa gaji seorang pekerja di bidang teknologi informasi di Indonesia cukup bervariasi dari empat juta rupiah hingga 175 juta rupiah per bulan. Malahan sebuah website yang mengumpulkan data dari para penggunanya yaitu salaryexplorer.com menyatakan bahwa pekerjaan di bidang teknologi informasi memiliki indeks 3.12 dari skala 5 dengan skala 5 adalah pekerjaan yang paling menyenangkan. Sebuah survey lain yang diadakan DrDobbs.com dan dirilis pada tanggal 5 November 2013, lebih lanjut menggambarkan bahwa terjadi kenaikan salary kira-kira sebesar 5% dari tahun sebelumnya di Amerika Serikat. Kenaikan ini lebih besar daripada kenaikan dua periode sebelumnya. Ketiga hal di atas menguatkan bahwa peluang kerja di dunia teknologi informasi sangat menjanjikan untuk masa depan.

Perkembangan dunia teknologi informasi menuntut kesiapan sumber daya manusia untuk mengelolanya. Pendidikan di bidang ini mutlak diperlukan agar kita dapat menguasai dan mengembangkan teknologi informasi, bukan hanya sekedar menjadi pengguna bahkan korban dari gempuran perkembangannya yang tak terbendung. Fondasi keilmuan teknologi informasi adalah apa yang disebut dengan komputasi (computing).  Menurut Computing Curricula 2005, computing adalah “Any goal-oriented activity requiring, benefiting from, or creating computers”. Atau dengan kata lain, komputasi adalah kegiatan yang memerlukan, memanfaatkan, dan membuat komputer. Sebagai contoh, komputasi dapat berupa mengembangkan dan membangun sistem hardware dan software; memproses, menstrukturkan, dan mengatur berbagai macam informasi; membuat sistem komputer yang cerdas; dan membuat dan menggunakan media komunikasi dan entertainment. downloadKomputasi dibagi menjadi lima bidang, yaitu Sistem Komputer (Computer Engineering), Ilmu Komputer (Computer Science), Sistem Informasi (Information System), Teknologi Informasi (Information Technology), dan Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering). Dalam sistem pendidikan tinggi di Indonesia umumnya komputasi dilebur menjadi beberapa jurusan di tingkat strata satu yaitu teknik informatika, sistem informasi, dan sistem komputer.

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha dalam kancah perkembangan dunia teknologi informasi yang mengglobal saat ini berupaya untuk memfasilitasi generasi muda Indonesia untuk berkreasi dan mengembangkan diri dalam bidang keilmuan teknologi informasi. Kesempatan pengembangan diri ini tidak hanya terbuka bagi para mahasiswa di lingkungan Universitas saja.

Upaya yang dilakukan untuk memperkuat kesiapan generasi muda Indonesia menghadapi perkembangan teknologi informasi juga dilakukan seluas-luasnya. 537870_548493998555243_167010110_nPada bulan Agustus hingga September 2013 yang lalu, Fakultas Teknologi Informasi mengadakan pelatihan Weekend Courses yang diikuti oleh berbagai kalangan SMA dan SMK. Dan untuk membuka wawasan pengetahuan akan teknologi informasi yang lebih luas lagi, Fakultas Teknologi Informasi dalam bulan ini mengadakan Maranatha Information Technology Creativity Challenge yang keenam (MITCC-6) yang pendaftarannya dibuka pada tanggal 25 November 2013. MITCC-6 merupakan ajang bagi siapa pun yang berminat untuk membuat karya di bidang teknologi informasi dan mempublikasikan hasil karyanya melalui ajang perlombaan.

Seperti halnya teknologi informasi yang saat ini dapat dijumpai aplikasinya dalam segala bidang, MITCC-6 ini pun merupakan ajang kompetisi dengan berbagai kategori yang berkaitan dengan teknologi informasi, yaitu website, digital scrapbook, network security, creative photo, short movie, game making, dan animation. Semua peserta akan bersaing untuk mengasah kreativitasnya, menumbuhkan jiwa kompetisi yang sehat, dan meningkatkan wawasan serta kesiapan menghadapi tren teknologi informasi masa depan.

 

 

 

Ditulis oleh:

Hendra Bunyamin, S.Si. M.T.

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Maranatha

Natal

Natal merupakan salah satu kegiatan yang rutin dilaksanakan oleh Fakultas Teknologi Informasi tiap tahunnya.
Tujuan utama dari dilaksanakannya acara ini adalah untuk merayakan kelahiran Tuhan Yesus Kristus dalam persekutuan ibadah serta menumbuhkan rasa kebersamaan satu sama lain antara sesama mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Maranatha.