Kemampuan dalam menyelesaikan masalah merupakan keterampilan yang sangat penting baik dalam proses pembelajaran maupun dalam dunia kerja. Kemahiran ini tidak dapat diperoleh secara instan, melainkan harus dikembangkan dan diasah melalui pendidikan yang komprehensif, termasuk di lingkungan keluarga, di sekolah, dan dalam masyarakat secara keseluruhan. Sejak tahun 2016, Bebras Indonesia, sebagai National Bebras Organizer (NBO), telah memperkenalkan konsep Computational Thinking (CT) melalui program pelatihan bagi para guru serta melalui Tantangan Bebras kepada siswa di seluruh penjuru Indonesia.

Melalui Tantangan Bebras, siswa ditantang untuk memecahkan masalah dalam suatu Bebras task. Bebras task disajikan dalam bentuk cerita yang menarik yang disertai gambar dan memberikan tantangan berpikir kepada siswa untuk memecahkan persoalan. Tantangan Bebras diberikan sesuai tingkatan usia anak, yaitu untuk SD, SMP, dan SMA. Lomba diadakan setiap tahun yang diakses secara online melalui komputer atau smartphone. Sampai dengan 2020, siswa peserta terus meningkat, mulai dengan 1533 siswa pada tahun 2016, meningkat menjadi 16186 di tahun 2020. Biro Bebras Universitas Kristen Maranatha sudah berperan dalam pelatihan guru dan Tantangan Bebras dari 2016 sampai dengan saat ini.

Peserta Tantangan Bebras 2023 berasal dari 53 sekolah dengan total sebanyak 3526 siswa yang sudah mencakup seluruh kategorinya. Adapun untuk kategorinya terbagi menjadi SiKecil untuk SD kelas 1-3, Siaga untuk SD kelas 4-6, Penggalang untuk tingkat SMP, dan Penegak untuk tingkat SMA. Tantangan Bebras dilaksanakan pada 7-11 November dimulai dari tingkat Penegak, hingga tingkat SiKecil. Durasi lomba dan jumlah soal menyesuaikan kategori yang diikuti peserta. Waktu pengerjaan 45 menit untuk 15 soal bagi tingkat Penegak dan Penggalang, 40 menit 12 soal bagi tingkat Siaga, dan 30 menit 8 soal bagi tingkat SiKecil.

Untuk jumlah pemenang dari Kegiatan Tantangan Bebras 2023 di Biro Maranatha, rinciannya adalah sebagai berikut. 21 siswa meraih nilai >= 70 di tingkat Penegak, 13 siswa meraih nilai >= 84 di tingkat Penggalang, 54 siswa meraih nilai >= 90 di tingkat Siaga, dan 76 siswa meraih nilai >= 75 di tingkat SiKecil.