Pada Jumat, 13 Oktober 2023, Maranatha kembali mengadakan seminar anti-narkoba. Acara yang diselenggarakan oleh Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni (DKA) Universitas Kristen Maranatha ini telah menjadi agenda rutin tahunan, khususnya bagi para mahasiswa baru. Acara ini tidak hanya dibuka bagi para mahasiswa baru, tetapi seluruh civitas academica Universitas Kristen Maranatha. 

Setelah sebelumnya diawali dengan sesi senam pagi yang diadakan di Lapangan DKA, rangkaian kegiatan “Maranatha Sehat Bebas Narkoba” ini dilanjutkan dengan agenda seminar yang dilaksanakan di Auditorium Prof. Dr. P.A. Surjadi, M. A. Pada seminar ini, dihadirkan dua orang narasumber, Saras Putri Utami, S.I. Kom., Penyuluh Narkoba Ahli Muda BNN dan Pdt. Yerry Pattinasarany, seorang aktivis narkoba yang juga pendiri Yayasan Ronny Pattinasarany, founder dari komunitas Ayah Hadir, dan penggagas #GerakanStopCuek. Seminar ini di moderatori oleh Lie Fun Fun, M. Psi., Psikolog, dosen Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Kegiatan seminar diawali dengan opening act oleh Teater Topeng Maranatha (TETO) yang mengangkat tema interpretasi dampak narkoba terhadap diri seseorang. Melalui penampilan ini, tim TETO berhasil memukau para peserta seminar dengan tarian-tarian dan lirik-lirik dengan makna mendalam tentang narkoba yang digambarkan sebagai ‘kebahagiaan semu’.

Kegiatan seminar ini diadakan dalam rangka meningkatkan kesadaran mahasiswa terkait daruratnya serangan narkoba di Indonesia. Melalui seminar ini, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Inovasi, dan Kemitraan, Dr. Krismanto Kusbiantoro, S.T., M.T., CIQaR., mengajak para mahasiswa untuk memanfaatkan masa muda dengan penuh semangat untuk meraih prestasi dan mencoba berbagai kesempatan, juga menghindari diri dari pengaruh negatif lingkungan, khususnya narkoba.

Diawali dengan membahas pengetahuan-pengetahuan mendasar mengenai narkoba, apa saja jenis-jenisnya, hingga mitos dan fakta tentang narkoba, Saras mengarahkan pembahasan kepada bagaimana narkoba dapat mempengaruhi diri penggunanya. Untuk menghindari narkoba, perlu diketahui penyebab-penyebab dan situasi yang memungkinkan untuk terjadi penyalahgunaan narkoba. Seringkali penyalahguna narkoba pertama kali terekspos dari lingkungan terdekatnya. Berbagai upaya dan strategi perlu dilakukan untuk berperang melawan narkoba, salah satunya melalui P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika) yang sedang diupayakan BNN. Mengutip salah satu kalimat dalam pidato Presiden Joko Widodo, “Indonesia sedang darurat narkoba”  maka diperlukan sinergi antara masyarakat dengan BNN dalam rangka memberantas penyalahgunaan narkotika.

Kegiatan seminar dilanjutkan dengan Pdt. Yerry yang membawakan pengalaman hidupnya sendiri mengenai bagaimana narkoba telah menghancurkan masa mudanya. “Kalau sudah bahas narkoba, tidak ada yang namanya teman sejati. Semua tinggalkan saya.” ujar beliau menceritakan masa-masa kelamnya. Melalui kisah hidupnya, Pdt. Yerry mengajak para mahasiswa untuk benar-benar menyadari bahwa narkoba berada di sekitar kita, bahkan lingkungan yang paling dekat dengan kita. Oleh karena itu, sebagai seorang mahasiswa, penting sekali untuk memilih teman, cara bergaul, hingga kegiatan-kegiatan yang positif dan jauh dari penyalahgunaan narkoba.

#MaranathaSehatPrestasiHebat