Tema “Stop the buffer overflow, stop the vulnerability and start coding securely” diangkat oleh Fakultas Teknologi Informasi UK Maranatha untuk dijadikan tema seminar nasional yang diselenggarakan bersama dengan ID-ACAD-CSIRT (Indonesian Academic Computer Security Incident Response Team) dan JPCERT/CC dari Jepang. Seminar dan workshop ini dihadiri oleh peserta dari berbagai kota di Indonesia, baik dari lembaga pendidikan, institusi pemerintahan, industri ataupun kalangan mahasiswa. Acara ini telah banyak memberikan wawasan mengenai peran penting praktisi IT untuk membuat aplikasi yang aman di dunia maya.
Seiring dengan salah satu fokus dari Fakultas Teknologi Informasi UK Maranatha untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang Programming dan IT-Security, Fakutas Teknologi Informasi menyelenggarakan rangkaian acara seminar nasional dan worskhop bertema “Stop the buffer overflow, stop the vulnerability, start coding securely”. Rangkaian acara terdiri atas satu hari seminar nasional dan tiga hari workshop yang diadakan pada tanggal 30 Mei – 2 Juni 2012 yang lalu.
Seminar nasional hari pertama mengenai cara pemrograman yang aman (secure coding) dihadiri oleh lebih dari 200 peserta dari berbagai kota di Indonesia, baik dari lembaga pendidikan, institusi pemerintahan, industri ataupun kalangan mahasiswa. Seminar ini dibuka oleh bapak Ir.Bambang Heru Tjahjono, M.Sc., selaku Direktur Direktorat Keamanan Informasi, Ditjen Aplikasi Informatika Kementrian Komunikasi dan Informatika RI. Beliau menyampaikan harapan agar melalui acara seperti ini dapat dihasilkan sumber daya manusia yang memiliki dedikasi tinggi di bidang teknologi dan keamanan informasi.
Seminar dilanjutkan dengan menghadirkan para pembicara dari kalangan praktisi, pakar, akademisi, serta perwakilan dari organisasi keamanan teknologi informasi. Dari kalangan akademisi, ada pembicara dari UK Atmajaya, Swiss German University dan tentu saja dari UK Maranatha. Sedangkan untuk ahli pengembangan aplikasi hadir pakar dari Microsoft, serta dilengkapi dengan perwakilan dari organisasi keamanan seperti EC-Council, XecureIT dan OWASP. Beberapa hal yang dibahas dalam materi seminar adalah mengenai metode pengamanan jaringan, siklus dan paradigma pengembangan aplikasi yang aman, serta kesadaran mengenai kelemahan yang paling sering menjadi sasaran serangan para hacker di dunia maya.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan tiga hari Workshop Secure Coding bersama Masaki Kubo dan Yozo Toda dari JPCERT/CC (Japan Computer Emergency Response Team Coordination Center). Dua orang pakar keamanan dari Jepang ini memberikan pelatihan secure coding dengan basis bahasa pemrograman Java. Masaki dan Yozo menyampaikan agar para peserta mulai berlatih untuk menulis program secara aman, mengetahui kesalahan (bug) yang perlu diperbaiki, serta melakukan proses pembuatan desain program yang baik agar mengurangi resiko celah keamanan. Acara ini telah banyak memberikan wawasan mengenai peran penting praktisi IT untuk membuat aplikasi yang aman di dunia maya.