Tantangan Bebras 2024 telah sukses dilaksanakan pada 10-15 November 2024. Acara ini merupakan ajang tahunan yang bertujuan untuk mengembangkan pemikiran komputasional di kalangan pelajar dari berbagai jenjang pendidikan.

Pada tahun ini, Biro Universitas Kristen Maranatha mencatat partisipasi yang luar biasa dengan total 4.429 siswa dari 78 Sekolah yang mengikuti tantangan. Peserta terdiri dari berbagai jenjang, yaitu:

  • 646 peserta kategori Penegak
  • 1.634 peserta kategori Penggalang
  • 1.219 peserta kategori Siaga
  • 930 peserta kategori Sikecil

 

Skor tertinggi yang dicapai oleh peserta di masing-masing kategori adalah sebagai berikut:

  • Penegak: 99.95
  • Penggalang: 99.78
  • Siaga: 99.82
  • Sikecil: 99.3

Partisipasi yang tinggi ini mencerminkan antusiasme pelajar dalam mengasah kemampuan berpikir logis, analitis, dan pemecahan masalah melalui tantangan yang disediakan. Dengan adanya Tantangan Bebras, diharapkan semakin banyak siswa yang memahami pentingnya pemikiran komputasional dalam kehidupan sehari-hari serta bidang akademik dan profesional di masa depan.

Pembagian hadiah bagi para pemenang akan dilaksanakan pada 6 Februari 2025 secara offline di Exhibition Hall Universitas Kristen Maranatha. Acara ini akan dimulai dengan sambutan dari Bapak Oscar Karnalim, S.T., M.T., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknologi dan Rekayasa Cerdas Universitas Kristen Maranatha lalu dilanjutkan oleh Ibu Prof. DR. Ir. Mewati Ayub, MT. selaku Ketua Bebras Biro Universitas Kristen Maranatha.

Total pemenang Tantangan Bebras 2024 pada Biro Universitas Kristen Maranatha yaitu 165 siswa dengan detail sebagai berikut

Pada kategori Penegak, terdapat 17 pemenang dengan rincian: 5 pemenang di posisi pertama, 5 pemenang di posisi kedua, 1 pemenang di posisi ketiga, 4 pemenang di posisi keempat, 1 pemenang di posisi kelima, dan 1 pemenang di posisi keenam.

Pada kategori Penggalang, terdapat 51 pemenang dengan rincian: 22 pemenang di posisi pertama, 5 pemenang di posisi kedua, 4 pemenang di posisi ketiga, 11 pemenang di posisi keempat, 1 pemenang di posisi kelima, dan 8 pemenang di posisi keenam.

Pada kategori Siaga, terdapat 34 pemenang dengan rincian: 10 pemenang di posisi pertama, 12 pemenang di posisi kedua, 1 pemenang di posisi ketiga, 1 pemenang di posisi keempat, 9 pemenang di posisi kelima, dan 1 pemenang di posisi keenam.

Pada kategori Sikecil, terdapat 63 pemenang dengan rincian: 14 pemenang di posisi pertama, 7 pemenang di posisi kedua, 21 pemenang di posisi ketiga, 1 pemenang di posisi keempat, 19 pemenang di posisi kelima, dan 1 pemenang di posisi keenam.

 

Dampak dari Tantangan Bebras 2024 sangat positif, dengan banyaknya peserta yang semakin memahami pentingnya pemikiran komputasional dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari. Diharapkan, melalui kegiatan ini, siswa dapat lebih tertarik dalam bidang teknologi, sains, dan logika pemrograman yang akan berguna dalam masa depan mereka.

Selamat kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi! Sampai jumpa pada Tantangan Bebras tahun berikutnya.

 

 

Teknik Informatika dan Sistem Informasi Maranatha Terakreditasi Unggul: Agar Berdampak bagi Kemajuan Ilmu Pengetahuan Bangsa

 

Dua program studi yang bernaung di bawah Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Kristen Maranatha, Program Sarjana Teknik Informatika dan Program Sarjana Sistem Informasi telah terakreditasi Unggul. Bagi Teknik Informatika, hal tersebut tertuang pada surat keputusan Lembaga Akreditasi Mandiri Informatika dan Komputer (LAM INFOKOM) No. 069/SK/LAM-INFOKOM/Ak/S/VIII/2023, serta berlaku sejak 7 Agustus 2023 hingga 2028. Sedangkan bagi Sistem Informasi tertuang pada surat keputusan No. 186/SK/LAM-INFOKOM/Ak/S/XII/2023, dan berlaku sejak 17 Desember 2023 hingga 2028.

Ir. Teddy Marcus Zakaria, M.T., Dekan FTI mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian kedua program studi ini. Ia mengatakan bahwa pencapaian ini telah ditunggu-tunggu oleh para dosen, staf, mahasiswa, alumni, serta seluruh keluarga besar UK Maranatha. “Pencapaian ini merupakan anugerah Tuhan dan juga kerja keras, serta dukungan semua pihak dari prodi, fakultas, Universitas, dosen, staf, alumni, Mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Tidak lupa juga, Satuan Penjaminan Mutu (SPM) yang terus mengawal mutu prodi melalui Audit Mutu Internal (AMI), Tim Penjaminan Mutu Fakultas (TPMF), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Direktorat Akademik, Direktorat Layanan Teknologi Informasi, Lembaga Pengembangan Kreativitas Akademik (LPKA) ,serta direktorat lainnya yang ada di Maranatha,” ungkap Teddy.

Wakil Dekan Bidang Akademik FTI, Djoni Setiawan Kartawihardja, S.T., M.T., turut mengatakan bahwa para dosen dan mahasiswa telah berusaha dan bekerja keras bersama dengan alumni serta mitra fakultas dan prodi untuk meningkatkan apa yang diperoleh dari waktu ke waktu. “Banyak sekali masukan dan arahan konstruktif yang diberikan oleh pihak universitas dan para mitra sehingga memungkinkan pencapaian ini dapat diperoleh,” tuturnya.

Guna terus meningkatkan mutu prodi, Teddy menyatakan bahwa ke depannya mereka akan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar berbasis Outcome-Based Education atau OBE. Kemudian, meningkatkan kualitas dosen melalui studi, sertifikasi, jabatan fungsional, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Di samping itu, prestasi mahasiswa juga akan ditingkatkan, baik skala nasional maupun internasional. Melakukan kerja sama dengan berbagai DUDI, sekolah, gereja, serta alumni untuk memperkuat jejaring.

“Perlu adanya usaha dan kerja keras yang lebih dari pihak fakultas dan program studi dalam meningkatkan capaian kesembilan kriteria penilaian akreditasi yang telah diperoleh, minimal mempertahankan apa yang telah dicapai. Berbagai terobosan dan inovasi perlu untuk dilakukan,” tutur Djoni menambahkan.

Melalui capaian ini, Teddy berharap FTI dapat semakin memberikan dampak yang positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia dengan melahirkan generasi-generasi yang unggul, berintegritas, peduli, serta prima. “Selain itu, dengan bergabungnya FTI dan Fakultas Teknik, diharapkan ke depannya dapat memperkuat kapabilitas dan kolaborasi sumber daya dosen, mahasiswa, staf, dan sarana prasarana,” tutup Teddy.

Kapita Selekta Fakultas Teknologi Informasi Maranatha Health Informatics: Challenges and Opportunities

Kapita Selekta Fakultas Teknologi Informasi Maranatha pada hari Jumat, 20 Oktober 2023 menghadiri Dr. Josep F. William untuk berbagi wawasan mendalam tentang Health Informatics: Challenges and Opportunities.
Terus bersama-sama menuju masa depan yang lebih sehat dan cerdas! 🏥🌐

Kolaborasi Universitas Kristen Maranatha dan Universitas Telkom dalam mendigitalisasi Koperasi

Masyarakat cerdas dalam era society 5.0 merupakan masyarakat yang melibatkan teknologi sebagai bagian dari manusia itu sendiri. Manusia menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial melalui sistem digitalisasi.

Begitupun yang terjadi di koperasi yang letaknya masih dalam satu wilayah kampus Universitas Kristen Maranatha, yang digagas oleh ketua program Studi Magister Ilmu Komputer, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Maranatha, Oscar Karnalim, S.T., M.T., Ph.D. yang mencoba mendigitalisasi pengelolaan koperasi dengan tujuan meningkatkan tatakelola dan meningkatkan pengelolaan keuangan di Koperasi PKK Pasteur Sugih.

Koperasi ini merupakan role model koperasi simpan pinjam yang dikelola oleh warga PKK untuk anggota PKK itu sendiri, seperti kita ketahui di setiap wilayah ada banyak kader PKK berusaha meningkatkan kesejahteraan warganya.

Banyak koperasi warga seperti ini dikelola secara sederhana dan belum terdigitalisasi, dan bukan hanya itu saja, dari hasil focus group discussion yang melibatkan dosen-dosen dari Universitas Kristen Maranatha dan Universitas Telkom, diketahui bahwa masalah yang ada bukan hanya hal ini.

Tetapi semua menyepakati bahwa masalah-masalah yang ada dapat diatasi dengan adanya digitalisasi pada koperasi, oleh karena itu Universitas Kristen Maranatha dan Universitas Telkom berkolaborasi dalam kegiatan pengabdian kepada Masyarakat dalam pengembangan aplikasi koperasi.

Bukan hanya dosen tetapi dalam kegiatan Masyarakat ini juga melibatkan mahasiswa dari kedua institusi yang berinteraksi langsung dengan Masyarakat.

Maranatha Sehat Bebas Narkoba #MaranathaSehatPrestasiHebat

 

Pada Jumat, 13 Oktober 2023, Maranatha kembali mengadakan seminar anti-narkoba. Acara yang diselenggarakan oleh Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni (DKA) Universitas Kristen Maranatha ini telah menjadi agenda rutin tahunan, khususnya bagi para mahasiswa baru. Acara ini tidak hanya dibuka bagi para mahasiswa baru, tetapi seluruh civitas academica Universitas Kristen Maranatha. 

Setelah sebelumnya diawali dengan sesi senam pagi yang diadakan di Lapangan DKA, rangkaian kegiatan “Maranatha Sehat Bebas Narkoba” ini dilanjutkan dengan agenda seminar yang dilaksanakan di Auditorium Prof. Dr. P.A. Surjadi, M. A. Pada seminar ini, dihadirkan dua orang narasumber, Saras Putri Utami, S.I. Kom., Penyuluh Narkoba Ahli Muda BNN dan Pdt. Yerry Pattinasarany, seorang aktivis narkoba yang juga pendiri Yayasan Ronny Pattinasarany, founder dari komunitas Ayah Hadir, dan penggagas #GerakanStopCuek. Seminar ini di moderatori oleh Lie Fun Fun, M. Psi., Psikolog, dosen Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Kegiatan seminar diawali dengan opening act oleh Teater Topeng Maranatha (TETO) yang mengangkat tema interpretasi dampak narkoba terhadap diri seseorang. Melalui penampilan ini, tim TETO berhasil memukau para peserta seminar dengan tarian-tarian dan lirik-lirik dengan makna mendalam tentang narkoba yang digambarkan sebagai ‘kebahagiaan semu’.

Kegiatan seminar ini diadakan dalam rangka meningkatkan kesadaran mahasiswa terkait daruratnya serangan narkoba di Indonesia. Melalui seminar ini, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Inovasi, dan Kemitraan, Dr. Krismanto Kusbiantoro, S.T., M.T., CIQaR., mengajak para mahasiswa untuk memanfaatkan masa muda dengan penuh semangat untuk meraih prestasi dan mencoba berbagai kesempatan, juga menghindari diri dari pengaruh negatif lingkungan, khususnya narkoba.

Diawali dengan membahas pengetahuan-pengetahuan mendasar mengenai narkoba, apa saja jenis-jenisnya, hingga mitos dan fakta tentang narkoba, Saras mengarahkan pembahasan kepada bagaimana narkoba dapat mempengaruhi diri penggunanya. Untuk menghindari narkoba, perlu diketahui penyebab-penyebab dan situasi yang memungkinkan untuk terjadi penyalahgunaan narkoba. Seringkali penyalahguna narkoba pertama kali terekspos dari lingkungan terdekatnya. Berbagai upaya dan strategi perlu dilakukan untuk berperang melawan narkoba, salah satunya melalui P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika) yang sedang diupayakan BNN. Mengutip salah satu kalimat dalam pidato Presiden Joko Widodo, “Indonesia sedang darurat narkoba”  maka diperlukan sinergi antara masyarakat dengan BNN dalam rangka memberantas penyalahgunaan narkotika.

Kegiatan seminar dilanjutkan dengan Pdt. Yerry yang membawakan pengalaman hidupnya sendiri mengenai bagaimana narkoba telah menghancurkan masa mudanya. “Kalau sudah bahas narkoba, tidak ada yang namanya teman sejati. Semua tinggalkan saya.” ujar beliau menceritakan masa-masa kelamnya. Melalui kisah hidupnya, Pdt. Yerry mengajak para mahasiswa untuk benar-benar menyadari bahwa narkoba berada di sekitar kita, bahkan lingkungan yang paling dekat dengan kita. Oleh karena itu, sebagai seorang mahasiswa, penting sekali untuk memilih teman, cara bergaul, hingga kegiatan-kegiatan yang positif dan jauh dari penyalahgunaan narkoba.

#MaranathaSehatPrestasiHebat